Integrasi Dremio dengan Kubernetes (EKS, AKS, GKE, OpenShift)

Dalam era big data dan cloud computing, Dremio telah menjadi solusi yang semakin populer untuk query data lakehouse tanpa memerlukan proses ETL yang kompleks. Salah satu alasan mengapa Dremio banyak digunakan adalah dukungan penuh terhadap Kubernetes, memungkinkan perusahaan untuk menjalankan Dremio di berbagai platform seperti Amazon EKS, Azure AKS, Google GKE, OpenShift, dan lainnya.

Artikel ini akan membahas:

  • Bagaimana Dremio bekerja di Kubernetes
  • Manfaat Dremio dalam ekosistem Kubernetes
  • Bagaimana Dremio terintegrasi dengan berbagai platform Kubernetes dan layanan cloud masing-masing

Bagaimana Dremio Berjalan di Kubernetes?

Dremio menggunakan Kubernetes sebagai platform orkestrasi untuk mengelola deployment, scaling, dan high availability. Berikut adalah beberapa komponen utama Dremio dalam Kubernetes:

  1. Executor Pods
    • Berfungsi untuk menjalankan query execution dan pemrosesan data.
    • Bisa otomatis autoscale sesuai beban kerja.
  2. Coordinator Pods
    • Mengelola query planning dan metadata.
    • Berkomunikasi dengan data sources seperti AWS S3, ADLS, Google Cloud Storage, dan lainnya.
  3. Persistent Storage & Caching
    • Dremio dapat menggunakan ephemeral storage (RAM) untuk caching cepat.
    • Juga dapat menggunakan persistent storage seperti Portworx, Ceph, atau solusi cloud-native lainnya.
  4. Load Balancer & Service Discovery
    • Dremio menggunakan Kubernetes Ingress Controller atau LoadBalancer service untuk menerima request dari pengguna.

Dengan Kubernetes, Dremio dapat berjalan secara efisien, otomatis scaling, dan tetap high availability (HA).

Manfaat Dremio di Kubernetes

✅ Autoscaling Sesuai Kebutuhan

  • Dapat menyesuaikan jumlah executor pods berdasarkan beban query.

✅ Integrasi dengan Penyimpanan Cloud dan On-Prem

  • Bisa membaca data langsung dari AWS S3, Azure ADLS, Google Cloud Storage, atau storage on-prem.

✅ Mudah Dikelola dengan Kubernetes Operator & Helm Chart

  • Memudahkan deployment dan update tanpa konfigurasi manual yang kompleks.

✅ Fleksibilitas & Multi-cloud Support

  • Bisa di-deploy di berbagai platform on-premises maupun cloud seperti AWS, Azure, dan Google Cloud.

Integrasi Dremio dengan Masing-Masing Platform Kubernetes

Dremio dapat berjalan di berbagai platform Kubernetes, namun masing-masing memiliki keunggulan integrasi tersendiri. Berikut adalah detail integrasi Dremio dengan beberapa layanan Kubernetes populer:

1. Amazon EKS (Elastic Kubernetes Service)

Amazon EKS adalah layanan Kubernetes terkelola di AWS, yang sangat cocok untuk big data workloads seperti Dremio.

Keunggulan Integrasi Dremio dengan EKS:

  •  Dukungan penuh terhadap Amazon S3 → Bisa langsung membaca data dari S3 sebagai data lake.
  • IAM Role Integration → Dremio bisa menggunakan IAM roles untuk akses aman ke sumber daya AWS.
  • Autoscaling dengan AWS Auto Scaling Groups → Executor pods bisa otomatis bertambah sesuai beban kerja.

Layanan AWS yang Terintegrasi:

  • Amazon S3 → Penyimpanan utama untuk lakehouse.
  • AWS Glue Catalog → Bisa digunakan untuk metadata management.
  • Amazon CloudWatch & Prometheus → Monitoring dan logging otomatis.

2. Azure AKS (Azure Kubernetes Service)

Azure AKS adalah layanan Kubernetes dari Microsoft yang cocok untuk perusahaan yang sudah menggunakan ekosistem Azure.

Keunggulan Integrasi Dremio dengan AKS:

  • Terhubung langsung dengan Azure Data Lake Storage (ADLS) untuk data lakehouse.
  • Dukungan Azure Active Directory (AAD) Authentication untuk keamanan tinggi.
  • Azure Managed Disks & Blob Storage sebagai penyimpanan cache dan metadata Dremio.

Layanan Azure yang Terintegrasi:

  • Azure Data Lake Storage (ADLS Gen2) → Untuk penyimpanan data lakehouse.
  • Azure Blob Storage → Untuk penyimpanan caching dan backup.
  • Azure Log Analytics & Monitor → Untuk pemantauan performa query Dremio.

3. Google GKE (Google Kubernetes Engine)

Google GKE adalah Kubernetes yang dikelola oleh Google Cloud dan terkenal karena efisiensi dan kemudahan dalam autoscaling.

Keunggulan Integrasi Dremio dengan GKE:

  • Integrasi langsung dengan Google Cloud Storage (GCS) untuk data lake.
  • Dukungan BigQuery → Bisa langsung query data dari BigQuery tanpa memindahkannya.
  • Menggunakan Google Kubernetes-native autoscaling untuk efisiensi resource.

Layanan Google Cloud yang Terintegrasi:

  • Google Cloud Storage (GCS) → Penyimpanan data lake.
  • BigQuery → Querying langsung ke dalam data warehouse tanpa ETL.
  • Cloud Logging & Stackdriver → Monitoring dan logging query serta performa sistem.

4. OpenShift (Red Hat)

OpenShift adalah distribusi Kubernetes yang berfokus pada keamanan dan otomatisasi untuk enterprise deployments.

Keunggulan Integrasi Dremio dengan OpenShift:

  • Security-first → Tidak mengizinkan container berjalan sebagai root user, meningkatkan keamanan.
  • Integrasi dengan OpenShift Pipelines (Tekton) → Memudahkan pengelolaan data pipeline Dremio.
  • Support untuk Red Hat OpenShift Data Foundation (ODF) sebagai persistent storage.

Layanan OpenShift yang Terintegrasi:

  • Red Hat ODF (OpenShift Data Foundation) → Untuk penyimpanan persistent workloads.
  • OpenShift Pipelines (Tekton) → Untuk manajemen data pipeline dan workflow berbasis Kubernetes.
  • Prometheus dan Grafana → Untuk observability dan monitoring sistem Dremio.

5. Portworx & Penyimpanan Kubernetes Lainnya

Jika Anda ingin menjalankan Dremio dengan persistent storage on-premises, solusi seperti Portworx dan Ceph bisa digunakan.

Keunggulan Integrasi Dremio dengan Portworx & Ceph:

  • Persistent storage untuk query caching dan metadata storage.
  • Integrasi dengan Kubernetes CSI (Container Storage Interface).
  • Mendukung high availability dengan distributed storage.

 

Dremio adalah solusi big data lakehouse yang ideal untuk perusahaan yang ingin menjalankan analytics tanpa kompleksitas ETL. Dengan Kubernetes, Dremio dapat autoscaling, high availability, dan lebih fleksibel untuk berbagai kebutuhan bisnis.

Setiap platform Kubernetes memiliki keunggulan tersendiri dalam integrasi dengan Dremio:

  • Amazon EKS → Terbaik untuk integrasi dengan S3 & AWS Glue.
  • Azure AKS → Ideal untuk perusahaan yang menggunakan Azure Data Lake & Blob Storage.
  • Google GKE → Terbaik untuk BigQuery & Google Cloud Storage.
  • OpenShift → Fokus pada security dan enterprise workloads.
  • Portworx & Ceph → Cocok untuk penyimpanan on-premises dan hybrid cloud.

Pilih platform Dremio melalui PT Arupa Cloud Nusantara untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan infrastruktur data Anda!