Memahami Cara Kerja Object Storage dan Dasar-Dasarnya

Digitalisasi yang terus dikembangkan di berbagai sektor pekerjaan, membuat manusia tidak bisa lepas dari perangkat elektronik seperti halnya komputer. Berbagai aktivitas dan pekerjaan yang dilakukan di komputer membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup agar bisa berjalan dengan lancar.

Berkat munculnya sistem penyimpanan modern yang dikenal sebagai object storage, segala aktivitas menjadi semakin mudah dan cepat serta tidak membutuhkan biaya yang besar.

Lantas, seperti apa sih sebenarnya cara kerja object storage itu?

Cara Kerja Object Storage

Berikut cara kerja paling dasar dari object storage:

1.Penyimpanan Data Sebagai Objek

Object storage memperlakukan unit data diskrit sebagai objek yang dapat disimpan, diolah dan diatur berdasarkan format data aslinya. Pada umumnya, object storage memiliki 3 komponen utama yakni data object, metadata deskriptif dan pengindentifikasi unik yang memungkinkan API menemukan dan mengambil data yang tersimpan.

Di dalam kinerja dan prosesnya, objek data yang tersimpan tidak memerlukan keterkaitan antara satu objek dengan objek lainnya. Artinya, cara kerja secara keseluruhan tidak membutuhkan hirarki data, folder maupun direktori yang cenderung rumit yang biasanya banyak ditemukan pada sistem berbasis file.

2.Akses Data dengan Menggunakan API

Pada dasarnya, cara kerja object storage memanfaatkan API (Application Programming Interface) selama proses akses ke masing-masing objek. Dengan menggunakan API RESTful berbasis HTTP, setiap objek yang tersimpan di cloud bisa lebih mudah diakses dari mana saja, kapan saja dan berbagai perangkat sesuai kebutuhan Anda.

Dengan adanya API ini, Anda bisa lebih leluasa melakukan interaksi dengan penyimpanan berbasis ojek tanpa harus melalui proses yang rumit. Dengan kata lain, cukup dengan memberikan perintah sederhana saja, penyimpanan berbasis objek bisa diakses dengan sangat mudah menggunakan API.

3.Dukungan Metadata Dalam Proses Pencarian

Cara kerja object storage tidak lepas dari dukungan metadata selama proses pencarian data sedang berlangsung. Pada dasarnya, metadata sendiri selalu dan pasti disertakan pada masing-masing objek yang tersimpan untuk memudahkan pencarian serta pengelolaan data sesuai kebutuhan Anda.

Di dalam metadata terdapat informasi dan identitas detail setiap objek meliputi tanggal pembuatan, nama dan tipe file. Hal ini memungkinkan semua rangkaian pencarian data menjadi lebih efisien disertai dengan pengelolaan data yang jauh lebih baik.

Contoh Penerapan Object Storage di Perusahaan

1. Penyimpanan dan Analisis Big Data

  • Peran: Media utama untuk menyimpan dan mengelola data tidak terstruktur dalam jumlah besar.
  • Contoh: Perusahaan analitik data atau e-commerce seperti Amazon menggunakan object storage untuk menyimpan data pelanggan, transaksi, log, dan analisis perilaku pelanggan.

2. Platform Streaming Media

  • Peran: Menyimpan file video, audio, atau gambar dalam jumlah besar dengan akses cepat dan stabil.
  • Contoh: Netflix dan YouTube menggunakan object storage untuk menyimpan dan mengalirkan konten video mereka ke jutaan pengguna secara real-time.

3. Backup dan Disaster Recovery

  • Peran: Menyediakan penyimpanan redundan yang aman untuk backup data penting perusahaan.
  • Contoh: Perusahaan IT atau perbankan memanfaatkan object storage untuk solusi backup data jarak jauh dan pemulihan bencana.

4. Pusat Data Cloud (Cloud-Native Apps)

  • Peran: Menyimpan data dari aplikasi yang dirancang untuk cloud.
  • Contoh: Penyedia layanan cloud seperti Amazon S3 dan Google Cloud Storage menggunakan object storage sebagai basis untuk layanan penyimpanan data mereka.

5. Penyimpanan File Arsip (Archival Storage)

  • Peran: Mengarsipkan data jangka panjang dengan biaya rendah, seperti email lama, dokumen hukum, atau rekam medis.
  • Contoh: Rumah sakit dan firma hukum menggunakan object storage untuk menyimpan arsip data yang perlu diakses hanya sesekali.

6. Data AI dan Machine Learning

  • Peran: Menyimpan dataset besar yang digunakan untuk melatih model AI/ML.
  • Contoh: Perusahaan teknologi seperti Tesla menggunakan object storage untuk menyimpan data dari sensor kendaraan otonom mereka.

7. Penyimpanan Konten Website

  • Peran: Menyimpan konten web seperti gambar, video, dan dokumen yang digunakan dalam aplikasi berbasis web.
  • Contoh: Perusahaan pengembang aplikasi dan website menyimpan aset web mereka di object storage untuk memastikan ketersediaan dan akses cepat.

8. Content Delivery Networks (CDN)

  • Peran: Menyimpan konten yang sering diakses untuk mempercepat pengiriman ke pengguna akhir.
  • Contoh: Platform seperti Akamai menggunakan object storage untuk menyimpan dan mendistribusikan konten dengan efisien.

9. Pengelolaan File Proyek

  • Peran: Memungkinkan kolaborasi tim dengan penyimpanan terpusat untuk file proyek besar.
  • Contoh: Perusahaan konstruksi dan desain menyimpan data seperti blueprint, model 3D, atau dokumen besar lainnya.

10. Internet of Things (IoT)

  • Peran: Menyimpan data yang dihasilkan dari perangkat IoT, seperti sensor dan perangkat pintar.
  • Contoh: Perusahaan energi atau smart city menggunakan object storage untuk mengelola data IoT yang terus berkembang.

Dengan fleksibilitasnya, object storage telah menjadi pilihan utama perusahaan modern dalam berbagai sektor untuk menyimpan, mengelola, dan memanfaatkan data.

Setelah mengetahui informasi di atas, ternyata aktivitas sehari-hari yang kita lakukan tidak jauh-jauh dari penggunaan object storage ya? Jadi tahu kan sekarang sepenting apa keberadaan object storage itu?

Nah jika Anda juga ingin menggunakan S3 object storage untuk berbagai kebutuhan, jangan sampai salah pilih ya, pastikan hanya MinlO sebagai satu-satunya pilihan terbaik Anda!