Dalam dunia bisnis digital, kehilangan data bisa terjadi karena berbagai alasan, salah satunya adalah human error atau kesalahan pengguna. Tanpa solusi pemulihan yang cepat, dampak dari kesalahan ini bisa menyebabkan downtime, kehilangan data penting, hingga kerugian finansial bagi perusahaan.
Menurut laporan IDC, 50% kehilangan data disebabkan oleh kesalahan manusia, seperti penghapusan file yang tidak disengaja, kegagalan dalam patch testing, atau konfigurasi sistem yang salah. Oleh karena itu, memiliki strategi disaster recovery yang solid sangat penting untuk memastikan kelangsungan operasional bisnis tanpa hambatan.
Jenis Kesalahan Pengguna yang Sering Terjadi dalam Manajemen Data
Kesalahan pengguna bisa terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk:
1. Penghapusan File atau Database Secara Tidak Sengaja
Salah satu kesalahan paling umum adalah menghapus file atau database penting tanpa memiliki backup atau mekanisme pemulihan yang cepat.
2. Patch Testing yang Tidak Aman
Sebelum menerapkan pembaruan perangkat lunak atau sistem operasi, sebaiknya dilakukan patch testing terlebih dahulu. Tanpa pengujian yang tepat, perusahaan bisa mengalami incompatibility issues, bug baru, atau bahkan crash sistem.
3. Kesalahan Konfigurasi Sistem
Konfigurasi yang salah dalam server, firewall, atau cloud environment bisa menyebabkan downtime atau celah keamanan yang rentan terhadap serangan siber.
4. Kesalahan dalam Dev/Test Environment
Saat mengembangkan atau menguji aplikasi baru, kesalahan dalam deployment atau data overwrite bisa berujung pada kehilangan data atau sistem yang tidak stabil.
Strategi Disaster Recovery untuk Mengatasi Human Error
Agar bisnis dapat tetap berjalan tanpa gangguan akibat kesalahan pengguna, perusahaan perlu menerapkan strategi disaster recovery (DR) yang efektif. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat digunakan:
1. Continuous Data Protection (CDP)
Zerto Continuous Data Protection memungkinkan pemulihan data dari titik waktu tertentu, sehingga perusahaan bisa mengembalikan data dalam hitungan detik sebelum kesalahan terjadi. Dengan sistem ini, dampak dari penghapusan data yang tidak disengaja bisa diminimalkan.
2. Non-Disruptive Testing
Penting untuk melakukan pengujian pemulihan secara berkala tanpa mengganggu operasional bisnis. Zerto menawarkan fitur non-disruptive testing yang memungkinkan perusahaan untuk menguji skenario pemulihan dalam lingkungan yang aman tanpa risiko.
3. Orkestrasi dan Otomatisasi Pemulihan
Proses pemulihan yang lambat dapat memperpanjang downtime. Dengan orkestrasi otomatis dari Zerto, pemulihan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien, hanya dalam hitungan menit.
4. Multi-Cloud Mobility untuk Fleksibilitas Maksimal
Zerto mendukung replikasi dan pemulihan di berbagai platform cloud, termasuk private cloud, public cloud, dan hybrid cloud. Dengan begitu, perusahaan dapat memiliki backup dan recovery point yang fleksibel tanpa harus bergantung pada satu penyedia cloud saja.
Minimalkan Risiko Kesalahan Pengguna dengan Zerto dan Arupa Cloud Nusantara
Kesalahan manusia tidak dapat dihindari sepenuhnya, tetapi dampaknya bisa diminimalkan dengan strategi disaster recovery yang tepat. Dengan menggunakan Zerto, perusahaan dapat memulihkan data dengan cepat, mengurangi downtime, dan menghindari kerugian besar akibat human error.
Jika bisnis Anda ingin meningkatkan keamanan data dan ketahanan sistem terhadap kesalahan pengguna, Arupa Cloud Nusantara bersama Zerto siap membantu Anda! Hubungi kami hari ini untuk mendapatkan solusi disaster recovery terbaik untuk bisnis Anda melalui marketing@arupa.id atau WhatsApp 0811 96 888 35.