Satu kesalahan kecil pada konfigurasi DNS dan cache membuat traffic website turun drastis dalam hitungan jam. Berkat observasi cepat, optimasi DNS modern, dan perbaikan SSL yang tepat, performa berhasil dipulihkan dan insiden serupa bisa dicegah.
Penyebab Lonjakan Error dan Anjloknya Traffic
Senin pagi pukul 08.05 WIB, dashboard Google Analytics mencatat penurunan traffic hingga 60% hanya dalam 1 jam. Website pelanggan yang biasanya stabil di 2.000 pengunjung per jam, tiba-tiba hanya menerima 600. Beberapa gejala muncul serentak: halaman utama gagal dimuat, peringatan “Connection Not Secure”, cache Cloudflare mengembalikan error, hingga munculnya ERR_SSL_VERSION_OR_CIPHER_MISMATCH di browser.
“Kami tidak mengubah kode aplikasi. Tidak ada deploy baru. Tapi traffic turun drastis. Kami tahu masalahnya ada di infrastruktur edge.”
— Doni, WebOps Engineer
Setelah ditelusuri, penurunan traffic disebabkan oleh masalah di DNS propagasi dan sertifikat SSL yang tidak tersinkronisasi sempurna. Beberapa node edge mengarah ke IP lama, sementara sebagian pengunjung menerima sertifikat kadaluarsa atau tidak cocok. Akibatnya, halaman gagal dimuat atau diblokir oleh browser karena dianggap tidak aman.
Investigasi Awal
- DNS lookup tools menunjukkan sebagian visitor resolve ke IP lama dari origin server
- Beberapa resolver publik (OpenDNS, ISP lokal) masih cache entry DNS lama karena TTL terlalu tinggi
- Sertifikat SSL Cloudflare sudah diperbarui, tapi visitor yang cache DNS lama mendapat mismatch SNI (Server Name Indication)
- Ini menyebabkan handshaking SSL gagal—dan browser menolak akses
Langkah-Langkah Perbaikan yang Dilakukan
1. Audit & Optimasi DNS
-
Menurunkan TTL record A/AAAA dari 6 jam menjadi 120 detik untuk percepatan propagasi.
-
Menerapkan CNAME flattening di semua subdomain penting seperti
www
,api
, danlogin
. -
Mengalihkan otoritas penuh ke Cloudflare DNS, bukan sekadar untuk caching.
2. Regenerasi Sertifikat SSL
-
Mengaktifkan Cloudflare Universal SSL dengan pengaturan:
-
Mode Full (Strict)
-
Sertifikat Wildcard
-
Auto-renew aktif 30 hari sebelum masa berlaku habis
-
-
Memverifikasi konfigurasi via SSL Labs Test untuk mengecek TLS, cipher, dan SNI.
3. Pembersihan & Validasi Cache
-
Memastikan status
cf-cache-status: HIT
untuk semua file statis. -
Melakukan invalidasi manual pada objek yang statusnya
EXPIRED
atauREVALIDATED
. -
Menggunakan
curl -I
dandig
untuk memastikan header, DNS, dan cache sudah pulih sepenuhnya.
Setelah langkah-langkah pemulihan dijalankan, traffic website kembali normal dalam waktu kurang dari 2 jam. Halaman utama dapat diakses dengan aman, SSL tervalidasi sempurna, dan DNS sudah terpropagasi ke semua region. Yang terpenting, performa SEO tetap terjaga—tanpa penalti dari mesin pencari akibat error atau downtime berkepanjangan.
Parameter | Sebelum Fix | Setelah Fix |
Traffic (jam ke jam) | -60% | +80% (rebound) |
SSL handshake error | 23% | <0.01% |
DNS resolution time | ±950 ms | ±110 ms |
Bounce rate | 79% | 52% |
Pembelajaran Kunci dari Insiden Ini
-
TTL DNS yang terlalu tinggi memperlambat proses mitigasi saat terjadi perubahan atau kesalahan konfigurasi.
-
SSL certificate harus selalu sinkron dengan update DNS dan SNI untuk memastikan koneksi tetap aman.
-
Cloudflare memungkinkan kontrol penuh atas DNS, SSL, dan cache secara bersamaan dalam satu platform.
-
Cache tidak selalu membantu—jika menyimpan objek error, dampaknya bisa fatal. Invalidasi cache sangat penting dalam penanganan insiden.
Tips untuk Tim IT Infrastructure & WebOps
Area | Rekomendasi |
DNS | Gunakan TTL pendek untuk endpoint krusial (login, API) |
SSL | Aktifkan Full (Strict) mode dan periksa validitas wildcard |
Cache | Jadwalkan invalidasi periodik atau trigger otomatis saat deploy |
Monitoring | Gunakan Cloudflare Analytics + synthetic monitoring eksternal |
DNS, SSL, dan Cache Harus Jalan Seirama
Insiden ini menjadi pengingat bahwa layer infrastruktur web—DNS, SSL, dan cache—tidak bisa dianggap stabil secara default. Hal kecil seperti TTL yang terlalu panjang, mismatch SNI, atau cache stale bisa berdampak besar: mulai dari downtime, hilangnya traffic, hingga kerusakan reputasi brand.
“Kalau sebelumnya kami anggap DNS dan SSL itu pasang-sekali-lalu-lupakan, sekarang kami tahu: mereka adalah aset dinamis yang harus dirawat dengan disiplin.”
— Tim WebOps
Koordinasi antara DNS, SSL, dan cache bukan sekadar teknis, tapi strategis. Menjaganya tetap sinkron adalah bagian dari menjaga kelangsungan bisnis digital.
Siapkah Website Anda Menghadapi Traffic Tinggi dan Ancaman Tersembunyi?
Jangan tunggu hingga error muncul dan traffic anjlok.
Masalah di DNS, SSL, atau cache bisa terjadi kapan saja dan dampaknya langsung terasa.
Dengan setup yang tepat, Anda dapat:
✅ Mempercepat loading website secara global
✅ Melindungi data & koneksi pengguna dengan SSL modern
✅ Mencegah error akibat propagasi DNS & cache usang
Ingin tahu seberapa siap infrastruktur Anda?
Kunjungi arupa.id untuk audit gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami.
Dapatkan konsultasi teknis dan solusi nyata untuk menjadikan website Anda cepat, aman, dan selalu online.